Berapa Shalat Tarawih : albahjah.or.id

Halo semua, dalam artikel jurnal kali ini, kita akan membahas tentang berapa jumlah shalat tarawih yang dilakukan selama bulan Ramadan. Shalat tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat penting pada bulan yang penuh berkah ini. Mari kita jelajahi lebih lanjut mengenai hal ini.

Shalat Tarawih: Definisi dan Pengertian

Sebelum kita membahas jumlah shalat tarawih, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu arti dan pengertian dari shalat tarawih itu sendiri. Shalat tarawih adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan setelah shalat Isya pada bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan secara berjamaah dan biasanya terdiri dari serangkaian rakaat yang diikuti dengan membaca Al-Quran.

Shalat tarawih ini memiliki keutamaan yang sangat besar dalam agama Islam. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” Oleh karena itu, shalat tarawih menjadi momen yang sangat dinantikan oleh umat Islam setiap tahunnya.

Setiap tahun, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah shalat tarawih yang seharusnya dilakukan. Perbedaan ini terkait dengan riwayat hadis dan pemahaman masing-masing ulama. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai hal ini.

Tabel Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Metode Jumlah Rakaat
Metode 8 Rakaat 8 rakaat
Metode 20 Rakaat 20 rakaat
Metode 36 Rakaat 36 rakaat
Metode 8+8 Rakaat 8 rakaat + istirahat + 8 rakaat

Perbedaan jumlah rakaat shalat tarawih ini memang menjadi perdebatan di kalangan umat Islam. Beberapa ulama berpendapat bahwa Rasulullah SAW melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah 8 rakaat. Namun, ada juga pendapat bahwa shalat tarawih seharusnya dilakukan dengan jumlah 20 rakaat.

Di samping itu, ada juga pendapat lain yang mengatakan bahwa shalat tarawih dilakukan dengan jumlah 36 rakaat. Pendapat ini bersumber dari hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW dan Umar bin Khattab melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah tersebut.

Selain itu, terdapat juga metode 8+8 rakaat, yang dilakukan dengan shalat 8 rakaat, istirahat sejenak, dan dilanjutkan dengan shalat 8 rakaat lagi. Pendapat ini didasarkan pada riwayat hadis yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak ingin membuat hal yang berat bagi umatnya.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa keutamaan shalat tarawih?

Shalat tarawih memiliki keutamaan yang sangat besar dalam agama Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang shalat pada malam Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang lalu akan diampuni.” Hal ini menunjukkan pentingnya melaksanakan shalat tarawih dan berusaha mencari malam Lailatul Qadar.

2. Berapa jumlah rakaat shalat tarawih yang seharusnya dilakukan?

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Beberapa metode yang umumnya diterapkan adalah 8 rakaat, 20 rakaat, 36 rakaat, dan 8+8 rakaat. Pemilihan metode ini tergantung pada pemahaman dan mazhab masing-masing individu.

3. Bagaimana cara melaksanakan shalat tarawih?

Untuk melaksanakan shalat tarawih, kita perlu melakukan rakaat demi rakaat dengan membaca Al-Quran. Shalat tarawih dilakukan secara berjamaah dan biasanya dilakukan setelah shalat Isya. Dalam shalat tarawih, kita juga dapat melakukan istirahat setelah beberapa rakaat sebelum melanjutkan sisa rakaat yang harus dilakukan. Hal ini tergantung pada metode yang dipilih.

4. Apakah shalat tarawih wajib dilaksanakan?

Shalat tarawih tidak termasuk dalam ibadah wajib, melainkan merupakan ibadah sunnah. Meskipun demikian, melaksanakan shalat tarawih sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan yang besar. Oleh karena itu, sebaiknya kita berusaha melaksanakan ibadah ini dengan niat yang ikhlas.

5. Kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih?

Shalat tarawih dilakukan setelah shalat Isya. Waktu yang tepat untuk melaksanakan shalat tarawih adalah setelah berjamaah shalat Isya di masjid atau rumah. Sebaiknya, kita melaksanakan shalat tarawih dengan khusyuk dan sepenuh hati untuk memperoleh pahala yang maksimal.

Sumber :